Senin, 29 Januari 2024

Divisi Ubudiyah PPRU 1 Putra Laksanakan Penialain Akhir Semester Sebelum Ujian Akhir Semester

PPRU 1 News | Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra menyelenggarakan penilaian akhir semester Ubudiyah pada hari Senin, 29 Januari 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan selepas salat Maghrib di beberapa titik strategis di dalam kompleks pesantren. 

Penilaian akhir semester Ubudiyah melibatkan beberapa lokasi di antaranya aula, musala, pendopo lama, pendopo baru, hingga bangunan depan pesantren. Keberagaman lokasi ini memberikan pandangan menyeluruh terhadap perkembangan dan pencapaian santri selama satu semester penuh. 

Para santri Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra dengan semangat mengikuti penilaian akhir semester ini. Mereka telah bersiap sejak beberapa hari sebelumnya, mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi evaluasi ini. Penilaian akhir semester ini tidak hanya mengevaluasi pemahaman akademis, tetapi juga aspek keagamaan dan moral. 

Penilaian dilakukan oleh guru kelas masing-masing yang telah mempersiapkan pertanyaan dan kriteria penilaian yang sesuai dengan kurikulum pesantren. Guru-guru ini juga berperan sebagai pembimbing selama semester dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang perkembangan masing-masing santri. 

Pada akhir penilaian, suasana di pesantren terasa penuh kegembiraan dan antusiasme. Santri memberikan yang terbaik dalam setiap aspek penilaian, menunjukkan dedikasi mereka terhadap pendidikan agama dan akademis. Kegiatan ini juga mencerminkan semangat gotong-royong dan kekeluargaan di antara anggota pesantren. 

Hasil penilaian akhir semester Ubudiyah di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra akan menjadi salah satu acuan penting dalam ujian yang akan datang dan kenaikan kelas. Semoga kegiatan ini menjadi tonggak positif dalam pembentukan karakter dan perjalanan pendidikan para santri di pesantren ini. 

Harlah Ke-101 NU: Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia, Ini Maknanya

 

PPRU 1 News | Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Amin Said Husni telah mengumumkan tema resmi untuk peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU tahun 2024. Dengan tema "Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia," Harlah Ke-101 NU dijadwalkan pada akhir Januari 2024 dan akan diselenggarakan di Yogyakarta.

Menurut Amin Said, tema ini menekankan pentingnya memanfaatkan momen peringatan Harlah untuk meningkatkan kinerja organisasi Nahdlatul Ulama. Peringatan Harlah dianggap sebagai momen strategis untuk memperkuat organisasi melalui konsolidasi, penguatan, dan jaringan.

Pentingnya meningkatkan performa melalui konsolidasi, penguatan organisasi, dan jaringan diarahkan untuk membuat NU menjadi kekuatan yang kuat dalam mendukung visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Pada tahun 2045, Indonesia diharapkan meraih kemenangan dan kemakmuran, dan Harlah Ke-101 dijadikan sebagai momen strategis untuk mencapai tujuan ini.

Rencananya, peringatan Harlah Ke-101 NU akan melibatkan sejumlah kegiatan, termasuk Halaqah Nasional, Konferensi Besar (Konbes) NU, dan puncak acara. Seluruh rangkaian acara dijadwalkan berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Januari 2024 di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.

Puncak acara Harlah Ke-101 NU pada tanggal 31 Januari 2024 akan diselenggarakan di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dan akan mencakup peresmian gedung baru UNU Yogyakarta.

Panitia pelaksana saat ini sedang mempersiapkan segala sesuatu, termasuk pembahasan peraturan-peraturan perkumpulan (Perkum) dalam Konbes NU. Rancangan Perkum yang akan dibahas mencakup bahstul masail, sistem pendidikan Nahdlatul Ulama, serta penyelenggaraan rumah sakit dan klinik Nahdlatul Ulama. Selain itu, akan dibahas penyempurnaan atau revisi beberapa Perkum yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan terkini jam'iyah Nahdlatul Ulama.

Harlah ke-101, NU Gelar Halaqoh Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama

PPRU 1 News | Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Halaqah Nasional berjudul "Strategi Peradaban NU" di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, sebagai bagian dari rangkaian Harlah Ke-101 NU. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari halaqah fiqih peradaban yang telah diselenggarakan di lebih dari 400 titik selama dua tahun terakhir.

Dalam Halaqah Nasional ini, fokusnya bukan hanya pada substansi, melainkan juga pada perumusan strategi untuk mewujudkan peradaban yang diimpikan oleh NU. Halaqah ini dipandu oleh Prof Ismail Fajrie Alatas dari Lakpesdam PBNU, dengan empat narasumber, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Strategi yang dirumuskan tidak hanya mencakup aspek internal, namun juga membahas pentingnya membangun aliansi-aliansi sosial-budaya-politik yang dapat mendukung visi peradaban NU. Lokasi Halaqah dipilih dengan bijak, yaitu Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, yang memiliki sejarah penting dalam NU, termasuk menjadi tempat penyelenggaraan Muktamar Ke-28 NU pada 1989.

Melalui diskusi ini, diharapkan NU dapat memberikan kontribusi positif dalam merespons pergeseran realitas peradaban yang terjadi, dengan adaptasi dan pemikiran yang kontekstual. Para peserta, yang melibatkan Pengurus Pleno PBNU, PWNU, PCNU, ulama, dan akademisi, diharapkan dapat merumuskan strategi yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan. Harapannya, kegiatan ini akan membawa dampak positif dalam mewujudkan peradaban yang diinginkan oleh NU.

Minggu, 28 Januari 2024

Harlah Ke-101 NU: UNU Yogyakarta Bangun Menara Kembar sebagai Simbol Persahabatan Indonesia-UEA

PPRU 1 News | Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta bersiap memulai pembangunan Gedung Mohammed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies (CFS) sebagai bagian dari rangkaian peringatan Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU). 

Peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada Rabu (31/1/2024) di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta. Prosesi ini akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf, Presiden RI Joko Widodo, dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed Al Mazroei.

Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menjelaskan bahwa pembangunan gedung ini merupakan hasil kerja sama antara PBNU dan Uni Emirat Arab (UEA) yang sudah dimulai sejak pertengahan 2022. MBZ CFS memiliki tiga tujuan utama: pertama, sebagai upaya pengembangan peradaban Islam di tengah perubahan dunia yang cepat dan radikal; kedua, sebagai ikhtiar kedua negara dalam mencetak talenta berdaya saing global; dan ketiga, sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan UEA.

Gedung MBZ CFS akan menjadi simbol persahabatan Indonesia-UEA dengan adanya twin tower (menara kembar) yang terdiri dari Jokowi Tower dan MBZ Tower. MBZ CFS, sebagai unit pendidikan setingkat fakultas di bawah UNU Yogyakarta, memiliki empat program unggulan dan enam bidang keilmuan yang akan dikembangkan.

Proyek ini diharapkan dapat menginspirasi inovasi di lembaga pendidikan lainnya untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Kerja sama antara PBNU dan UEA untuk membangun College of Future Studies di UNU Yogyakarta telah ditandatangani sejak Juli 2022, dengan penandatanganan perjanjian kerja sama lanjutan pada November 2023.

Harapannya, MBZ CFS akan menjadi pusat pengembangan teknologi, ekonomi pengetahuan, dan nilai inklusif yang diilhami oleh nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, serta dapat berkontribusi positif terhadap peradaban Islam di era kontemporer.

Harlah Ke-101 NU, MWCNU Heram Jayapura Adakan Tabligh Akbar: Kenangan Awal Berdirinya NU

PPRU 1 News | Pada tanggal 28 Januari 2024, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Heram, Jayapura, Papua, menggelar Tabligh Akbar untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU. Acara ini diselenggarakan di Lapangan Denzipur 10 Waena pada pagi hari dan dihadiri oleh para Nahdliyin.

Penceramah utama pada acara tersebut adalah KH Muhammad Wahib, yang mencoba mengenang awal berdirinya Nahdlatul Ulama. Dalam ceramahnya, Kiai Wahib menyampaikan sejarah Komite Hijaz (Makkah-Madinah) yang pada tahun 1924 dikuasai oleh Wahabi dan Raja Ibnu Saud, yang mengalahkan kekuasaan Turki Utsmani. Sebagai tanggapan terhadap pengaruh paham Wahabi, ulama pesantren membentuk Komite Hijaz untuk melakukan diplomasi dan melindungi situs-situs bersejarah, dengan persetujuan dari KH Hasyim Asy'ari.

Sejarah berlanjut dengan terbentuknya organisasi pertama, Jam’iyah Ulama, yang kemudian disempurnakan oleh KH Mas Alwi bin Abdul Aziz menjadi Nahdlatul Ulama. Kiai Wahib menekankan bahwa NU merupakan hasil kebangkitan ulama yang berjuang demi kebangkitan umat Islam.

Acara dihadiri oleh sekitar 15 ulama pada awalnya, yang kemudian menjadi cikal bakal delegasi yang berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan diplomasi dengan Raja Ibnu Saud agar tidak membongkar makam Rasulullah dan tidak merusak mazhab-mazhab.

Ketua MWCNU Heram, M Solikhan, menyatakan bahwa acara ini berhasil dilaksanakan berkat kerja sama semua pihak, termasuk Nahdliyin, Muslimat NU, Fatayat NU, dan Ansor-Banser. Ia juga mengungkapkan bahwa Harlah Ke-101 NU menjadi momentum strategis untuk meningkatkan performa organisasi melalui konsolidasi, penguatan organisasi, dan jaringan.

Sebagai catatan, Harlah Ke-101 NU menjadi momen penting untuk merayakan sejarah NU dan memperkuat organisasi dalam rangka memacu kinerja serta mengawal kemenangan Indonesia emas menyongsong tahun 2045 yang genap satu abad kemerdekaan Indonesia.

Rangkaian Puncak Resepsi Harlah Ke-101 NU: Peresmian Gedung UNU Yogyakarta dan Proyek Pembangunan Lainnya

PPRU 1 News | Pada 31 Januari 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Puncak Resepsi Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU, dengan salah satu acara utamanya adalah peresmian Gedung Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menjelaskan bahwa gedung ini dibangun oleh pemerintah dan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Selain itu, PBNU bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memulai pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa UNU Yogyakarta dan Gedung Mohammed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies. Kick-off pembangunan MBZ College for Future Studies dijadwalkan pada tanggal yang sama.

Rangkaian acara Puncak Resepsi Harlah Ke-101 NU terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Acara ini akan mencakup penampilan orkestra dengan perpaduan musik hadrah dan gamelan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, serta sambutan dari Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Sesi ini akan ditutup dengan pidato Harlah Ke-101 NU oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Sesi kedua dimulai pukul 11.30 WIB, dengan pembukaan pameran seni perdana Galeri Nusantara oleh Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, akan dilaksanakan peresmian Industry Hub oleh Presiden Joko Widodo di Lantai 2 UNU Yogyakarta. Sesi kedua akan ditutup dengan keberangkatan Presiden Joko Widodo dari lokasi acara pada pukul 12.00 WIB.

Sesi ketiga dimulai pukul 13.00 WIB, mencakup pembukaan acara, penampilan musik, refleksi dalam rangka Harlah NU, dan ditutup pada pukul 15.00 WIB.

Acara tersebut juga melibatkan peresmian Galeri Seni Nusantara, penampilan musik, Immersive Ekspedisi Masa Depan, dan Teater NU Masa Depan. Doa kebangsaan menjadi agenda pamungkas pada sesi pertama.

Proyek pembangunan lainnya, seperti Gedung Asrama Mahasiswa UNU Yogyakarta dan MBZ College for Future Studies, menjadi fokus dalam acara ini. Proses peresmian dan kick-off pembangunan diharapkan melibatkan Presiden Joko Widodo, Ketum PBNU Gus Yahya, dan Menteri Energi UEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui.

Harlah Ke-101 NU ini menjadi momentum untuk merayakan sejarah NU, dan kehadiran tokoh-tokoh penting, termasuk Presiden Joko Widodo, menandai pentingnya peristiwa ini dalam kalangan masyarakat NU.