![]() |
Pram dan Gus Dur (Foto: Nu Online) |
PPRU 1 | M. Toer, ayah dari
sastrawan ternama Pramoedya Ananta Toer, adalah sosok inspiratif yang dikenal
sebagai pejuang gigih dan aktif dalam berbagai pergerakan. Keterlibatannya
dalam organisasi Boedi Oetomo memberikan kontribusi nyata dalam upaya memajukan
pendidikan dan kesadaran kebangsaan di Indonesia. Tak hanya itu, jejak
perjuangan M. Toer juga terekam dalam aktivitas awal Nahdlatul Ulama (NU) di
Blora, di mana beliau turut serta dalam membangun fondasi organisasi yang
memiliki dampak besar bagi masyarakat. Dengan demikian, M. Toer tidak hanya
menjadi ayah yang hebat bagi Pramoedya Ananta Toer, tetapi juga menjadi tokoh
penting dalam sejarah pergerakan di Indonesia.
Klaim Keterlibatan M. Toer dalam
NU Blora
M. Toer, ayah dari sastrawan
ternama Pramoedya Ananta Toer, dikenal sebagai sosok yang memiliki kontribusi
besar dalam berbagai bidang. Tak hanya aktif dalam dunia pendidikan, M. Toer
juga dikabarkan terlibat dalam kegiatan keagamaan di Blora. Soesilo Toer, adik
dari Pramoedya Ananta Toer, mengungkapkan bahwa ayahnya pernah aktif dalam
Nahdlatul Ulama (NU) di Blora pada masa awal berdirinya (1926). Klaim ini tentu
saja sangat menarik untuk ditelusuri lebih lanjut, mengingat latar belakang
keluarga M. Toer yang santri dan komitmennya terhadap kemajuan masyarakat.
Keterlibatan M. Toer dalam NU Blora tentu akan menambah daftar panjang
kontribusinya bagi masyarakat dan bangsa.
Sejarah Singkat NU di Blora
NU Cabang Blora, berdasarkan
catatan sejarah, baru muncul kepengurusannya pada tahun 1929. Meskipun
demikian, aktivitas NU di Blora cukup pesat, terutama dalam bidang pendidikan.
Hal ini terbukti dengan berdirinya Madrasah Tarbiyatul Athfal di Jetis, Blora,
pada tahun 1929.
Kesamaan Visi: Pendidikan
sebagai Kunci Kemajuan
Meskipun belum ada bukti kuat yang
secara langsung menghubungkan M. Toer dengan kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU)
di Blora, namun ada satu hal yang menjadi benang merah antara keduanya, yaitu
cita-cita luhur untuk memajukan dunia pendidikan. M. Toer, dengan semangat
perjuangannya, aktif dalam organisasi Boedi Oetomo dan berupaya keras untuk
menghidupkan kembali sekolah yang sempat vakum, memberikan kesempatan bagi
generasi muda untuk belajar dan berkembang. Di sisi lain, NU Blora juga
menunjukkan komitmen yang sama dengan активно membangun madrasah sebagai sarana
pendidikan yang penting bagi masyarakat. Keduanya sama-sama berjuang untuk
memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat, meskipun melalui
jalur dan cara yang berbeda.
Kesimpulan
Kesimpulannya, artikel ini mengulas
keterkaitan antara Pramoedya Ananta Toer, ayahnya (M. Toer), dan NU di Blora.
Meskipun belum ada bukti yang kuat mengenai keterlibatan M. Toer dalam
kepengurusan NU, kesamaan visi dalam memajukan pendidikan menjadi titik temu
penting. Sejarah NU di Blora juga menunjukkan bahwa organisasi ini memiliki
komitmen yang kuat terhadap pengembangan pendidikan masyarakat.