Rabu, 31 Juli 2024

Ada Nabi di Antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad? Ini Pendapat Ulama

Ilustrasi Makkah Sebelum Nabi Muhammad SAW

PPRU 1 Sirah
| Sejak kecil, kita diajarkan untuk menghafal nama-nama 25 nabi dan rasul. Namun, di luar nama-nama tersebut, jarang kita mendengar tentang nabi-nabi lainnya kecuali beberapa nama terkenal seperti Nabi Khidir as. Salah satu periode yang menarik untuk dibahas adalah masa antara Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw, yang sering disebut sebagai masa fatrah, atau masa terputusnya pengiriman rasul-rasul. Periode ini kurang lebih berjarak 600 tahun.

Apakah Ada Nabi di Masa Fatrah?

Dengan jarak waktu yang cukup jauh antara Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw, mungkin kita bertanya-tanya, apakah ada nabi-nabi lainnya yang diutus pada masa ini? Beberapa literatur keislaman menyebutkan adanya diskusi mengenai hal ini. Misalnya, dalam kitab tafsir *Ruhul Bayan* karya Isma’il Haqqi, disebutkan adanya nabi setelah Nabi Isa as, salah satunya adalah Khalid bin Sinan. Khalid bin Sinan dikatakan berusaha menyampaikan keyakinan tentang akhirat dan siksa kubur kepada kaumnya, namun pesannya tidak diindahkan.

Konon, ketika putri Khalid bin Sinan datang kepada Nabi Muhammad saw, beliau berkata kepadanya, “Selamat datang wahai putri dari seorang nabi yang telah disia-siakan oleh kaumnya sendiri.” Namun, riwayat ini diperdebatkan keotentikannya. Misalnya, As-Suyuthi menyebutkan bahwa hadits yang merujuk kepada Khalid bin Sinan ini tidaklah shahih, karena bertentangan dengan hadits-hadits shahih lainnya.

Bantahan Terhadap Eksistensi Nabi di Masa Fatrah

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menolak adanya nabi yang diutus setelah Nabi Isa as. Menurutnya, setelah masa Isa as, manusia mulai kehilangan arah, dan penyembahan berhala semakin marak. Dalam konteks ini, kehadiran Nabi Muhammad saw dianggap sebagai anugerah besar bagi umat manusia. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan lainnya, yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah yang paling dekat dengan Nabi Isa as baik di dunia maupun di akhirat.

Pendapat mayoritas ulama menyimpulkan bahwa tidak ada nabi lain yang diutus antara Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw. Meski ada tokoh-tokoh seperti Khalid bin Sinan dalam literatur, mereka lebih dianggap sebagai orang-orang saleh yang mengajak kepada kebaikan daripada sebagai nabi yang diutus. 

Pada akhirnya, pengutusan Nabi Muhammad saw sebagai penutup para nabi merupakan konsensus dalam Islam, membawa risalah terakhir, dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kesimpulan

Perdebatan tentang apakah ada nabi antara Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw memang ada. Namun, mayoritas ulama bersepakat bahwa tidak ada nabi lain yang diutus dalam masa ini. Nabi Muhammad saw adalah penutup para nabi, dan risalah yang dibawanya adalah yang terakhir bagi umat manusia.

Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: