Rabu, 15 Mei 2024

Perbedaan Rukun dan Wajib Haji: Panduan Lengkap bagi Jemaah

Ilustrasi Jemaah Haji

PPRU 1 Fikih | Menunaikan ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu. Bagi para jemaah haji, memahami perbedaan rukun dan wajib haji menjadi penting untuk memastikan sahnya ibadah haji mereka.

Rukun haji adalah perbuatan pokok dalam ibadah haji yang wajib dilaksanakan secara berurutan dan tidak boleh ditinggalkan sebagian pun. Meninggalkan rukun haji akan membatalkan ibadah haji dan jemaah harus mengulanginya di lain waktu.

Wajib haji adalah perbuatan pelengkap rukun haji yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Meninggalkan wajib haji tidak membatalkan ibadah haji, namun jemaah wajib membayar dam sebagai penebusan.

Berikut tabel perbedaan rukun dan wajib haji:

Aspek

Rukun Haji

Wajib Haji

Definisi

Perbuatan pokok dalam ibadah haji yang wajib dilaksanakan secara berurutan dan tidak boleh ditinggalkan sebagian pun.

Perbuatan pelengkap rukun haji yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

Konsekuensi bila ditinggalkan

Membatalkan ibadah haji.

Tidak membatalkan ibadah haji, namun wajib membayar dam.

Contoh

Ihram, wukuf, tawaf, sa'i, tahallul, dan tertib.

Ihram dari miqat, mabit di Muzdalifah dan Mina, lontar jumrah, tawaf wada', haji ifrad sehingga haji tamattu atau qiran terkena dam.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai rukun dan wajib haji:

Rukun Haji:

  • Ihram: Memasuki ihram dari miqat yang telah ditentukan.
  • Wukuf: Berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
  • Tawaf: Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran.
  • Sa'i: Berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  • Tahallul: Melepas pakaian ihram setelah melakukan tawaf dan sa'i.
  • Tertib: Melakukan rukun haji secara berurutan.

Wajib Haji:

  • Ihram dari miqat: Memasuki ihram dari tempat yang telah ditentukan.
  • Mabit di Muzdalifah dan Mina: Bermalam di Muzdalifah pada tanggal 8 Zulhijjah dan di Mina pada tanggal 9 dan 10 Zulhijjah.
  • Lontar jumrah: Melempar batu ke tiga pilar di Mina pada tanggal 10 Zulhijjah (untuk jamaah haji tamattu dan qiran) atau tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah (untuk jamaah haji ifrad).
  • Tawaf wada': Melakukan tawaf sebelum meninggalkan Mekkah.
  • Haji ifrad sehingga haji tamattu atau qiran terkena dam: Bagi jamaah yang melakukan haji ifrad, tamattu, atau qiran, mereka wajib menyembelih dam jika meninggalkan salah satu wajib haji.

Memahami perbedaan rukun dan wajib haji akan membantu jemaah dalam melaksanakan ibadah haji dengan benar dan sah. Jemaah haji harus memperhatikan rukun haji dengan seksama dan berusaha untuk tidak meninggalkannya. Jika terpaksa meninggalkan rukun haji, jemaah harus mengulang ibadah haji di lain waktu.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi para jemaah haji!

Tips tambahan:

  • Pelajari rukun dan wajib haji sebelum berangkat haji.
  • Konsultasikan dengan pembimbing haji jika memiliki pertanyaan.
  • Patuhi aturan dan tata tertib selama di Tanah Suci.
  • Jaga kesehatan dan stamina selama menunaikan ibadah haji.

Dengan persiapan yang matang dan niat yang tulus, semoga ibadah haji Anda diterima Allah SWT.

Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: