Minggu, 19 Mei 2024

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un: Prof. Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Telah Berpulang

Prof. Salim Said

PPRU 1 News | Jakarta, 19 Mei 2024, dunia pers dan perfilman Indonesia berduka atas meninggalnya Prof. Salim Said, seorang tokoh terkemuka di kedua bidang tersebut, pada Sabtu (18/5/2024) malam di usia 80 tahun.

Prof. Salim Said menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta setelah sebelumnya sempat dirawat. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh istrinya, Herawaty, melalui pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta.

Prof. Salim Said dikenal sebagai seorang jurnalis, kritikus film, dan akademisi yang mumpuni. Ia pernah aktif di berbagai media massa, seperti Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan Majalah Tempo. Di dunia perfilman, ia pernah menjadi anggota Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta.

Selain itu, Prof. Salim Said juga dikenal sebagai seorang akademisi yang aktif. Ia pernah mengajar di Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga, dan juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceko dari tahun 2006 hingga 2010.

Prof. Salim Said telah menghasilkan banyak karya tulis, baik dalam bentuk buku maupun artikel. Beberapa bukunya yang terkenal antara lain "Profil Dunia Film Indonesia", "Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak", dan "Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto".

Kepergian Prof. Salim Said merupakan kehilangan besar bagi dunia pers dan perfilman Indonesia. Ia adalah sosok yang inspiratif dan panutan bagi banyak orang.

Jenazah Prof. Salim Said disemayamkan di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Ahad (19/5/2024) siang.

Mari kita doakan semoga arwah Prof. Salim Said diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Previous Post
Next Post

Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 adalah pesantren salaf yang didirikan oleh KH. Yahya Syabrowi, Menggenggam Ajaran Salaf, Menatap Masa Depan

0 comments: