Ilustrasi: Jemaah Haji |
PPRU 1 Fikih | Ibadah ini merupakan pengelilingan Ka'bah sebanyak tujuh kali, sebuah ritual yang penuh makna dan spiritualitas bagi umat Islam. Dalam pelaksanaannya, terdapat enam amalan sunnah yang dianjurkan, sesuai dengan ajaran syariah dan sirah Nabawiyah.
- Memulai Tawaf dengan Mencium Hajar Aswad. Sunnah pertama yang dianjurkan adalah memulai Tawaf dengan mencium Hajar Aswad. Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk melakukan hal ini, sebagai bentuk penghormatan pada batu mulia tersebut. Meskipun tidak memungkinkan bagi semua jamaah untuk mencium langsung, menyentuh atau memberi isyarat dengan tangan kanan juga sah dilakukan.
- Melakukan Tawaf dengan Berjalan Kaki. Sunnah kedua adalah melaksanakan Tawaf dengan berjalan kaki. Rasulullah saw sendiri mengajarkan umatnya untuk berjalan kaki saat Tawaf, bahkan bagi wanita. Bagi yang tidak mampu, menggunakan kursi roda diperbolehkan sebagai keringanan syariat.
- Mengusap Rukun Yamani dengan Tangan. Selanjutnya, sunnah yang dianjurkan adalah mengusap rukun Yamani dengan tangan sambil membaca doa-doa tertentu. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah Tawaf.
- Ar-Ramal saat Tawaf. Ar-Ramal, atau berjalan cepat dalam tawaf, merupakan sunnah yang dilakukan pada tiga putaran pertama Tawaf. Ini menunjukkan semangat dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah.
- Idhthiba'. Idhthiba' adalah cara khas memakai selendang saat Tawaf, yang disunnahkan bagi laki-laki berihram. Sunnah ini juga merupakan bagian dari tuntunan Nabi Muhammad saw dalam beribadah.
- Berdoa. Terakhir, di waktu Tawaf, dianjurkan untuk memanjatkan doa-doa sesuai keinginan. Tak ada batasan dalam berdoa, sehingga umat Muslim dapat memohon segala kebaikan yang diinginkan.
Dengan menjalankan keenam amalan sunnah ini, umat Muslim dapat
menyempurnakan ibadah Tawaf mereka, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri
pada Allah SWT. Semoga ibadah kita selalu diberkahi dan diridhai-Nya.
0 comments: