PPRU 1 Health | Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya peningkatan kasus Demam Berdarah
Dengue (DBD) di tahun 2024, yang disebabkan oleh perubahan iklim. Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi,
menyatakan bahwa hingga 1 April 2024, telah terjadi 46.148 kasus DBD dengan 350
kematian.
DBD merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti. Dokter Umum dari RSUD Kajen Pekalongan, Rosalia Kusuma Dewi,
menjelaskan bahwa virus ini dapat ditularkan melalui air ludah nyamuk dan masuk
ke dalam darah manusia, terutama pada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh
yang lemah.
Menurut Dr. Sela, pengelolaan lingkungan yang baik adalah kunci dalam pencegahan DBD, dengan menerapkan prinsip 3M (menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas).
Beliau juga menyarankan untuk
mengubah kebiasaan menggantung pakaian dan memberikan lotion pada anak sebagai
langkah tambahan. Tanaman lavender di sekitar rumah juga dapat menjadi
penghalang bagi nyamuk, karena aroma yang tidak disukai oleh nyamuk tersebut.
Dokter Sela juga menyoroti
pentingnya asupan makanan bergizi bagi anak-anak untuk memperkuat sistem
kekebalan tubuh mereka. Asupan makanan yang seimbang, multivitamin, dan tanaman
herbal dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak sehingga mereka lebih
tahan terhadap serangan virus, termasuk virus DBD.
Pentingnya kesadaran masyarakat
dalam mencegah DBD tidak dapat diabaikan. Dengan informasi yang tepat dan
tindakan preventif yang tepat waktu, kita dapat mengurangi risiko penyebaran
DBD di tengah intensitas hujan yang tinggi dan perubahan iklim yang berdampak
pada peningkatan kasus penyakit ini.
0 comments: