PPRU 1 Fiqh | Dalam Islam, prinsip
politik merupakan bagian integral dari hukum sosial (mu’amalah). Prinsip dasar
hukum sosial adalah ibahah, yang menyatakan bahwa dalam fiqih, semua hal
diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Dengan demikian, prosedur
politik dalam Islam tidak selalu memerlukan dalil yang spesifik dari teks
agama; prinsip-prinsip umum moral yang bersifat universal juga menjadi pedoman.
Dasar Pembentukan Pemerintahan dalam Islam
Dalam Islam, pembentukan
pemerintahan didasarkan pada kemaslahatan umum, yang tergambar dalam
prinsip-prinsip umum dalam berbagai seruan moral. Secara operasional, Islam
memberikan fleksibilitas dan kesesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu tata negara.
Mekanisme Pengangkatan Pemimpin
- Bai’at: Bai’at adalah janji dan sumpah setia ketundukan terhadap seorang pemimpin untuk menjalankan segala urusan dirinya dengan rakyat. Dalam sejarah Islam, bai’at pertama kali terjadi pada pengukuhan Abu Bakar sebagai pemimpin, melalui musyawarah yang dilakukan dengan para sahabat.
- Istikhlaf: Istikhlaf adalah wewenang khusus seorang pemimpin untuk menunjuk pengganti setelahnya, berdasarkan pertimbangan maslahat. Abu Bakar contohnya, menunjuk Umar bin Khatthab sebagai penggantinya dengan mempertimbangkan kebutuhan umat.
- Taghallub: Taghallub adalah pemaksaan atau penggulingan pemimpin sebelumnya (kudeta), tanpa melewati proses bai’at atau istikhlaf. Meskipun tidak prosedural, keabsahan taghallub diperbolehkan dalam kondisi tertentu, seperti untuk menghindari kerusakan yang lebih besar.
Hikmah dalam Mekanisme Kepemimpinan
Masing-masing mekanisme
pengangkatan pemimpin dalam Islam memiliki hikmah tersendiri. Nabi Muhammad saw
memberikan keleluasaan kepada umat Islam untuk menentukan cara yang paling
maslahat dalam memilih pemimpin, sesuai dengan tuntutan zaman, tempat, dan kondisi
sosial.
Dengan demikian, Islam memberikan
pedoman yang luas dan fleksibel dalam pengaturan politik dan kepemimpinan,
dengan prinsip utama kemaslahatan umum sebagai landasan utamanya.
Dengan menelusuri model-model
suksesi kepemimpinan dalam sejarah Islam, kita dapat mengambil pelajaran
berharga tentang kebijaksanaan dan kebijakan politik yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariat. Hal ini membuka ruang bagi umat Islam untuk terus mengembangkan
sistem politik yang adil dan berkeadilan, sesuai dengan tuntutan zaman dan
nilai-nilai agama.
0 comments: