PPRU 1 Hikmah | Ayat-ayat Surat
An-Najm ayat 13-15 sangat penting untuk memahami peristiwa Isra' dan Mi'raj
Nabi Muhammad saw. Meskipun ayat-ayat tersebut singkat, mereka mengandung makna
yang dalam dan menjadi bukti keabsahan peristiwa tersebut. Dalam tafsir
ayat-ayat tersebut, para ulama menggunakan mereka sebagai dasar untuk
menjelaskan peristiwa Isra' dan Mi'raj, yang terjadi sebelum hijrah Nabi
Muhammad saw ke Madinah.
Dalam tafsir Al-Misbah karya
Profesor Quraish Shihab, ayat-ayat ini dianggap sebagai dasar tentang peristiwa
Isra' dan Mi'raj. Sumpah pada awal surat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw
sangat jujur dalam menyampaikan berita tentang perjalanannya ke langit dalam
peristiwa Mi'raj. Ayat-ayat tersebut juga menjelaskan bahwa apa yang dilihat
oleh Nabi Muhammad saw adalah sesuatu yang nyata dan tidak melebihi batas.
Beberapa ulama berpendapat bahwa
yang dilihat oleh Nabi Muhammad saw adalah Tuhan. Namun, ada penolakan terhadap
pendapat ini, dan dikatakan bahwa apa yang dilihat oleh Nabi Muhammad saw
adalah Malaikat Jibril. Dalam tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, disebutkan
bahwa Nabi Muhammad saw melihat Jibril dalam wujud aslinya saat peristiwa
Mi'raj. Ayat-ayat ini menegaskan kebenaran peristiwa tersebut dan bahwa Nabi
Muhammad melihat Jibril dalam wujud aslinya, bukan hanya sekali, tetapi dua
kali selama hidupnya.
Dalam tafsir Marah Labib karya
Syekh Nawawi Banten, dijelaskan bahwa peristiwa Isra' Mi'raj terjadi di langit
ketujuh, di dekat pohon sidratul muntaha. Pohon ini digambarkan sebagai pohon
yang penuh dengan keindahan dan kemegahan, di sebelahnya terdapat Surga Ma'wa.
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw melihat Malaikat Jibril
dalam wujud aslinya di dekat pohon tersebut.
Secara keseluruhan, ayat-ayat Surat
An-Najm ayat 13-15 memberikan bukti keabsahan peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi
Muhammad saw. Mereka menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw melihat Malaikat
Jibril dalam wujud aslinya selama peristiwa tersebut, yang merupakan salah satu
peristiwa penting dalam kehidupan beliau.
0 comments: