PPRU 1 Fiqh | Dalam kehidupan
berumah tangga, peran seorang suami tidak hanya sebatas mencari nafkah, namun
juga mencakup tanggung jawab yang lebih luas sesuai dengan ajaran Islam. Dalam
artikel ini, kita akan membahas tentang 3 tugas utama seorang suami menurut
ajaran Islam, serta pentingnya memahami tanggung jawab keluarga dalam
perspektif agama.
Memberi Nafkah: Tanggung Jawab Finansial
Salah satu tugas utama seorang
suami dalam Islam adalah memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Hal ini
sejalan dengan ajaran Al-Qur'an yang menegaskan bahwa ayah bertanggung jawab
untuk menafkahi keluarganya. Sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah
ayat 233:
"Para ibu hendaklah menyusukan
anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
Kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang
ma'ruf."
Ini menunjukkan bahwa pembagian
peran dalam keluarga Islam tidak hanya berpusat pada mencari nafkah, tetapi
juga mencakup tanggung jawab untuk memberikan perlindungan finansial kepada
istri dan anak-anak.
Mengajarkan Aqidah: Menjadi Pembimbing Rohani
Selain tanggung jawab finansial,
seorang suami juga memiliki peran penting dalam mengajarkan aqidah kepada
keluarganya. Ini termasuk memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam Islam kepada
anak-anak sejak dini. Sebagaimana yang disebutkan oleh Habib Abdullah bin
Husain Ba'alawi, bahwa wali anak perlu mengajarkan anak-anak tentang shalat dan
konsep halal dan haram setelah mencapai usia tertentu.
Ini menunjukkan bahwa sebagai
pembimbing rohani dalam keluarga, seorang suami bertanggung jawab untuk
memberikan pendidikan agama kepada istri dan anak-anaknya, membimbing mereka
menuju pemahaman yang lebih dalam tentang aqidah Islam.
Menjadi Pembimbing: Memperkuat Hubungan Keluarga
Sebagai kepala keluarga, seorang
suami juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi pembimbing bagi istri dan
anak-anaknya dalam segala aspek kehidupan. Ini mencakup memberikan nasihat,
memimpin dengan contoh yang baik, dan memastikan hubungan keluarga tetap
harmonis.
Dalam melakukan tugas ini, seorang
suami perlu memahami bahwa pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang lebih
efektif daripada kekerasan atau otoritas yang berlebihan. Menurut Syaikh
Muhammad Salim Ba Bashil al-Syafi’i, seorang suami harus memberikan pelajaran
pada istri yang telah dewasa dan memperbaiki perilakunya, namun dengan cara
yang lembut dan penuh kesabaran.
Dengan memahami dan melaksanakan
tugas-tugas ini sesuai dengan ajaran Islam, seorang suami dapat membangun
keluarga yang kokoh dan harmonis, serta membawa berkah dan keberkahan dalam
kehidupan berumah tangga.
Penutup
Dalam Islam, seorang suami tidak
hanya bertanggung jawab untuk mencari nafkah, tetapi juga memiliki peran yang
lebih luas dalam memimpin, membimbing, dan memberikan perlindungan kepada
keluarganya. Dengan memahami dan melaksanakan tugas-tugas ini sesuai dengan
ajaran agama, seorang suami dapat membawa keberkahan dan kesuksesan dalam
kehidupan berumah tangga.
0 comments: