PPRU
1 News | Pada tanggal 28 Januari 2024, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama
(MWCNU) Heram, Jayapura, Papua, menggelar Tabligh Akbar untuk memperingati Hari
Lahir (Harlah) Ke-101 NU. Acara ini diselenggarakan di Lapangan Denzipur 10
Waena pada pagi hari dan dihadiri oleh para Nahdliyin.
Penceramah
utama pada acara tersebut adalah KH Muhammad Wahib, yang mencoba mengenang awal
berdirinya Nahdlatul Ulama. Dalam ceramahnya, Kiai Wahib menyampaikan sejarah
Komite Hijaz (Makkah-Madinah) yang pada tahun 1924 dikuasai oleh Wahabi dan
Raja Ibnu Saud, yang mengalahkan kekuasaan Turki Utsmani. Sebagai tanggapan
terhadap pengaruh paham Wahabi, ulama pesantren membentuk Komite Hijaz untuk
melakukan diplomasi dan melindungi situs-situs bersejarah, dengan persetujuan
dari KH Hasyim Asy'ari.
Sejarah
berlanjut dengan terbentuknya organisasi pertama, Jam’iyah Ulama, yang kemudian
disempurnakan oleh KH Mas Alwi bin Abdul Aziz menjadi Nahdlatul Ulama. Kiai
Wahib menekankan bahwa NU merupakan hasil kebangkitan ulama yang berjuang demi
kebangkitan umat Islam.
Acara
dihadiri oleh sekitar 15 ulama pada awalnya, yang kemudian menjadi cikal bakal
delegasi yang berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan diplomasi dengan Raja
Ibnu Saud agar tidak membongkar makam Rasulullah dan tidak merusak
mazhab-mazhab.
Ketua
MWCNU Heram, M Solikhan, menyatakan bahwa acara ini berhasil dilaksanakan
berkat kerja sama semua pihak, termasuk Nahdliyin, Muslimat NU, Fatayat NU, dan
Ansor-Banser. Ia juga mengungkapkan bahwa Harlah Ke-101 NU menjadi momentum
strategis untuk meningkatkan performa organisasi melalui konsolidasi, penguatan
organisasi, dan jaringan.
Sebagai
catatan, Harlah Ke-101 NU menjadi momen penting untuk merayakan sejarah NU dan
memperkuat organisasi dalam rangka memacu kinerja serta mengawal kemenangan
Indonesia emas menyongsong tahun 2045 yang genap satu abad kemerdekaan
Indonesia.
0 comments: