PPRU 1 News | Pada
perayaan Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU), momentum bersejarah terwujud dalam
Istighatsah yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf
(Gus Yahya), di Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta. Dalam pidatonya, Gus
Yahya mengingatkan bahwa usia 101 tahun NU bukanlah akhir, melainkan awal
perjalanan yang panjang. Ia menegaskan semangat perjuangan NU yang dirancang
untuk bersifat abadi, menjalani tuntunan agama dan syariat dalam setiap
keputusan organisasi.
Dengan penuh
ghirah, Gus Yahya menggambarkan NU sebagai penjaga harapan akhirat, didirikan
dengan niat murni dan harapan keberkahan di akhirat. Ia menyampaikan bahwa
setiap keputusan PBNU didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan agama,
menjadikan NU sebagai garda terdepan dalam menjalankan nilai-nilai syariat
Islam.
Acara tersebut
menjadi lebih berkesan dengan pemotongan tumpeng oleh KH Miftachul Akhyar,
menandai komitmen NU dalam terus berjuang demi kemashlahatan umat, kemajuan
Islam, negara bangsa Indonesia, dan kemanusiaan secara keseluruhan. Peringatan
Harlah Ke-101 NU diwarnai dengan momen penuh makna, di mana harapan, semangat,
dan tekad untuk memperjuangkan kebaikan terus tumbuh dan berkembang di kalangan
para santri dan jajaran PBNU.
0 comments: