PPRU 1 News | Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Halaqah Nasional berjudul "Strategi
Peradaban NU" di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, sebagai
bagian dari rangkaian Harlah Ke-101 NU. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari
halaqah fiqih peradaban yang telah diselenggarakan di lebih dari 400 titik
selama dua tahun terakhir.
Dalam Halaqah
Nasional ini, fokusnya bukan hanya pada substansi, melainkan juga pada
perumusan strategi untuk mewujudkan peradaban yang diimpikan oleh NU. Halaqah
ini dipandu oleh Prof Ismail Fajrie Alatas dari Lakpesdam PBNU, dengan empat
narasumber, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Strategi yang
dirumuskan tidak hanya mencakup aspek internal, namun juga membahas pentingnya
membangun aliansi-aliansi sosial-budaya-politik yang dapat mendukung visi
peradaban NU. Lokasi Halaqah dipilih dengan bijak, yaitu Pondok Pesantren
Al-Munawwir Krapyak, yang memiliki sejarah penting dalam NU, termasuk menjadi
tempat penyelenggaraan Muktamar Ke-28 NU pada 1989.
Melalui diskusi
ini, diharapkan NU dapat memberikan kontribusi positif dalam merespons
pergeseran realitas peradaban yang terjadi, dengan adaptasi dan pemikiran yang
kontekstual. Para peserta, yang melibatkan Pengurus Pleno PBNU, PWNU, PCNU,
ulama, dan akademisi, diharapkan dapat merumuskan strategi yang relevan untuk
menghadapi tantangan masa depan. Harapannya, kegiatan ini akan membawa dampak
positif dalam mewujudkan peradaban yang diinginkan oleh NU.
0 comments: