Dikritik Silau, Strobo Polisi Kini Ditutupi dengan Stiker

PPRU 1 News | Pergantian teknologi dalam kehidupan sehari-hari membawa dampak pada berbagai sektor, termasuk keamanan lalu lintas yang ditangani oleh kepolisian. Salah satu perubahan yang terjadi adalah dalam penggunaan lampu strobo biru pada mobil patroli polisi. Lampu tersebut telah dikritik karena dapat menyilaukan pengendara lain di jalan. Menanggapi hal ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengambil langkah dengan melapisi stiker pada semua mobil polisi sebagai upaya meredam silau yang ditimbulkan oleh lampu strobo.

Kritik terhadap lampu strobo polisi muncul setelah budayawan Sujiwo Tejo menyuarakannya. Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa lampu strobo tersebut dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan bahkan membahayakan pengendara lain di jalan. Dalam respons terhadap kritik ini, Polri memutuskan untuk memasang stiker pada seluruh armada mobil polisi di Indonesia.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh NTMC Polri, seorang anggota kepolisian menyampaikan pertanyaan tentang alasan seluruh mobil polisi dipasangi stiker. Dalam penjelasannya, Kepala Korps Kepolisan Lalu Lintas (Korlantas) menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap masukan dari masyarakat yang merasa terganggu oleh kilatan cahaya strobo. Pemasangan stiker ini diharapkan dapat meredam kecerahan lampu dan mengatasi masalah silau yang diakibatkan oleh penggunaan lampu strobo.

Sujiwo Tejo, dalam acara refleksi tahunan Polri yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyarankan agar warna lampu strobo biru diganti menjadi hijau. Ia berpendapat bahwa warna biru dapat menyebabkan ketidaknyamanan mata dan mengusulkan penggunaan warna hijau yang lebih aman. Kapolri tampak serius mencatat kritik ini, menunjukkan keseriusan Polri dalam mendengarkan masukan masyarakat untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pada institusi kepolisian.

Melalui langkah ini, Polri berusaha menciptakan kondisi yang lebih aman dan nyaman bagi pengguna jalan serta menunjukkan responsibilitas terhadap kritik yang membangun dari masyarakat.