PPRU 1 News | Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengungkapkan perjuangannya dalam meyakinkan Gubernur DI Yogyakarta
Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohammed
bin Zayed al-Nahyan untuk mendukung pembangunan UNU Yogyakarta. Pernyataan ini
disampaikan dalam peringatan Hari Lahir Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) di UNU
Yogyakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Setelah disepakati bahwa UNU
Yogyakarta akan menjadi lokomotif pendidikan tinggi NU, Jokowi bertemu dengan
Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk meminta lahan pembangunan kampus. Pada saat
itu, Sultan Hamengkubuwono X menyatakan ketersediaan lahan di Jalur Ring Road
Yogyakarta, meskipun hanya sekitar 1 hektar. Jokowi dengan optimis menjawab
bahwa 1 hektar sudah cukup dan pembangunan dapat dimulai.
Setelah mendapatkan kepastian
lahan, Jokowi segera menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) Basuki Hadi Tjahjanto untuk menyusun anggaran pembangunan UNU
Yogyakarta. Pembangunan dilakukan ke atas karena keterbatasan lahan.
Jokowi juga berbagi kisah
pertemuannya dengan Presiden UEA Syekh Mohammed bin Zayed al Nahyan. Ia
menyampaikan keinginan Indonesia untuk memiliki kampus yang fokus pada
pengembangan kecerdasan buatan, sejalan dengan yang dimiliki UEA. Syekh Al
Nahyan dengan antusias merespons dan bersedia membantu tidak hanya dalam hal
perkuliahan, tetapi juga menyumbangkan gedung dan memberikan beasiswa serta
dosen untuk penelitian di bidang masyarakat masa depan, bioteknologi, dan
kecerdasan buatan.
Jokowi menekankan bahwa gedung UNU
Yogyakarta harus memiliki sembilan lantai, mengacu pada sembilan bintang NU
yang mencerminkan Walisongo. Selain itu, ia menyatakan pentingnya fokus pada
pengembangan ilmu pengetahuan strategis, termasuk bioteknologi dan kecerdasan
buatan, di mana UNU Yogyakarta telah melakukan lompatan besar ke depan.
0 comments: