PPRU
1 Fiqh | Anak-anak, sebagai amanah terbesar bagi setiap orang tua, membutuhkan
bimbingan yang tepat agar dapat tumbuh menjadi individu yang kokoh iman dan
karakternya. Dalam perjalanan pendidikan anak-anak, peran orang tua menjadi
sangat krusial, terutama dalam membentuk pemahaman mereka tentang tauhid atau
keesaan Allah. Salah satu figur teladan dalam pendidikan anak yang patut
dicontoh adalah Luqman al-Hakim, seorang yang bijaksana tanpa gelar kenabian.
Masa
kecil merupakan periode kritis dalam membentuk karakter dan keyakinan anak.
Orang tua, sebagai garda terdepan, memiliki tanggung jawab besar untuk
membimbing anak-anak mereka menuju pemahaman tauhid yang benar. Artikel ini
akan membahas pentingnya peran orang tua dalam membentuk keimanan anak dengan
merinci teladan Luqman al-Hakim.
Luqman al-Hakim: Teladan Pendidikan Anak
Luqman
al-Hakim, meskipun bukan seorang nabi, diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai sosok
bijak yang memberikan nasihat-nilai luhur kepada anaknya. Pendidikan tauhid
menjadi fokus utama Luqman, sebagai pondasi iman yang harus ditanamkan sejak
dini. Nasihatnya yang penuh hikmah tergambar dalam firman Allah:
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.'" (QS. Luqman: 13)
Mengajarkan Syahadat: Fondasi Iman Anak
Pendidikan
tauhid dimulai dengan mengajarkan anak-anak kita untuk mengucapkan dua kalimat
syahadat. Ini bukan sekadar rangkaian kata, tetapi bentuk ikrar keyakinan dalam
hati. Menanamkan keyakinan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan-Nya menjadi langkah awal yang sangat penting.
Ikrar
Radhîtu: Kerelaan dan Ketaatan kepada Allah
Selain
syahadat, orang tua perlu mengajarkan anak-anak mengucapkan ikrar radhîtu.
Ikrar ini menyatakan kesediaan anak untuk mentaati Allah sebagai Tuhan,
menerima Islam sebagai agama, dan mengakui Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.
Inilah pondasi perilaku dan sikap hidup seorang Muslim.
Teladan dalam Kasih Sayang dan Praktek Hidup
Lebih
dari sekadar kata-kata, orang tua juga perlu memberikan teladan nyata melalui
kasih sayang dan praktek hidup sehari-hari. Anak-anak cenderung meniru apa yang
mereka lihat, oleh karena itu, suasanadan lingkungan rumah yang penuh dengan
nilai-nilai agama akan membantu membentuk karakter dan pemahaman tauhid
anak-anak.
Kesimpulan
Mendidik
anak-anak dalam pemahaman tauhid adalah investasi jangka panjang bagi masa
depan umat. Teladan Luqman al-Hakim memberikan pandangan yang kokoh mengenai
pentingnya mendidik anak-anak dalam nilai-nilai tauhid. Dengan mengajarkan
syahadat, ikrar radhîtu, dan memberikan teladan nyata, orang tua dapat
membimbing anak-anak mereka menuju pemahaman yang benar tentang keesaan Allah.
Dengan cara ini, kita bersama-sama mencetak generasi yang memiliki iman yang
kuat, karakter yang kokoh, dan tangguh menghadapi tantangan zaman. Semoga,
kelak anak-anak kita menjadi pewaris yang membawa cahaya tauhid dalam kehidupan
mereka.
0 comments: