PPRU 1 Fiqh | Bulan
Rajab dalam kalender Islam memiliki kedudukan yang istimewa dan sakral. Tulisan ini akan membahas signifikansi bulan Rajab, larangan untuk tidak melakukan
perbuatan yang salah selama bulan ini, dan pentingnya menghindari dosa sebagai
bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai suci yang terkandung di dalamnya.
Kesucian Bulan
Rajab
Bulan Rajab
dianggap sebagai salah satu bulan yang sangat diagungkan dalam Islam.
Keistimewaannya terkait erat dengan statusnya sebagai bulan haram, bersama
dengan bulan-bulan suci lainnya seperti Zulqa'dah, Zulhijjah, dan Muharram.
Allah sendiri menyatakan dalam Al-Qur'an bahwa ada empat bulan haram, di
antaranya adalah Rajab. Kesucian bulan ini juga menjadi awal yang
ditunggu-tunggu untuk menyongsong bulan-bulan mulia berikutnya, yaitu Sya'ban
dan Ramadhan.
Larangan
Menzalimi Diri Sendiri
Dalam artikel
ini, ditekankan larangan Allah kepada umat manusia untuk tidak merusak
nilai-nilai kemuliaan bulan haram, termasuk bulan Rajab, dengan cara menzalimi
diri sendiri. Menzalimi diri sendiri, menurut penafsiran ulama, merujuk pada
tindakan merusak kemuliaan bulan tersebut dengan melakukan maksiat dan
meninggalkan ketaatan. Ini karena pada bulan haram, baik amal kebaikan maupun
kejelekan memiliki penggandaan yang lebih besar oleh Allah.
Penafsiran
Ulama
Imam Abu
Muhammad al-Husain bin Mas’ud al-Baghawi menjelaskan bahwa larangan menzalimi
diri sendiri dalam konteks ini adalah dengan tidak merusak kemuliaan bulan
haram, seperti melakukan maksiat dan meninggalkan taat. Begitu juga, Imam Ibnu
Abbas menyatakan bahwa menzalimi diri sendiri mencakup menghalalkan yang haram
dan mengharamkan yang halal, seperti merampok.
Alasan di Balik
Larangan
Syekh Wahbah
bin Musthafa az-Zuhaili memberikan alasan di balik larangan Allah untuk
melakukan perbuatan zalim pada bulan Rajab. Menurutnya, bulan haram memiliki
nilai-nilai sakralitas dan identitas dengan kemuliaan yang tidak dapat
ditemukan pada bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, semua balasan dari amal
kebaikan dan kejelekan dilipatgandakan oleh Allah pada bulan-bulan tersebut.
Kesimpulan
Bulan Rajab,
sebagai salah satu bulan haram yang diagungkan oleh Allah, memerlukan kesadaran
dan kepatuhan dari umat Islam. Penting untuk memahami larangan untuk tidak
menzalimi diri sendiri selama bulan ini, dengan fokus pada amal kebaikan dan
ketaatan. Dengan menjalani bulan Rajab dengan semangat untuk meningkatkan
spiritualitas ibadah kepada Allah, umat Islam dapat menghormati apa yang
diagungkan oleh-Nya. Peningkatan amal baik dan penghindaran dari maksiat akan
memperkuat nilai-nilai kesucian bulan Rajab.
0 comments: