PPRU 1 Health |
Diare pada anak kecil adalah kondisi yang umum terjadi dan seringkali
menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua. Diare ditandai dengan frekuensi buang
air besar yang meningkat dan konsistensi feses yang lebih cair dari biasanya.
Meskipun diare biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi atau penyakit
tertentu, namun dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus,
bakteri, parasit, atau reaksi terhadap makanan tertentu.
Kenali Gejala
Diare pada Bayi
1. Tekstur dan
Warna Feses: Feses bayi yang cair dan lebih
banyak dari biasanya dapat menjadi tanda diare. Warna yang berbeda atau
memiliki bau yang sangat menyengat juga menjadi pertanda.
Penyebab Diare
pada Bayi
1. Infeksi
Bakteri dan Virus: Diare pada bayi dapat disebabkan
oleh infeksi bakteri dan virus.
2. Keracunan
Makanan: Konsumsi makanan yang
terkontaminasi dapat menjadi penyebab diare.
3. Alergi: Reaksi alergi terhadap obat, makanan, atau susu sapi juga dapat
menyebabkan diare pada bayi.
Tindakan Saat
Bayi Mengalami Diare
1. Hindari Obat
Bebas: Hindari memberikan obat yang dijual
bebas tanpa rekomendasi dokter.
2. Beri Cukup
Cairan: Pastikan bayi mendapatkan cukup
cairan, terutama jika mengonsumsi ASI atau susu formula.
3. Perhatikan
Kebersihan Popok: Pastikan popok tetap kering dan
nyaman. Ganti secara teratur dan pertimbangkan penggunaan popok dengan ukuran
yang lebih besar.
4. Jaga
Kebersihan: Selalu mencuci tangan sebelum dan
setelah menyentuh bayi untuk mencegah penyebaran penyebab diare.
5. Istirahat
yang Cukup: Biarkan anak beristirahat untuk
membantu pemulihan tubuhnya.
6. Diet yang
Ringan: Berikan makanan yang mudah dicerna,
seperti bubur atau pisang, dan hindari makanan berlemak atau pedas.
Perhatikan
Tanda-tanda Dehidrasi
1. Mulut dan
Bibir Kering
2. Tidak
Mengeluarkan Air Mata Saat Menangis
3. Penurunan
Nafsu Makan
4. Cekungan
pada Bagian Kepala Atas
5. Bayi Menjadi
Rewel
Segera Kunjungi
Dokter
1. Dehidrasi
yang Parah: Jika bayi menunjukkan tanda-tanda
dehidrasi, segera kunjungi rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Catatan: Informasi lebih lanjut dan penanganan yang spesifik sebaiknya
didiskusikan dengan dokter
Artikel ini
memberikan panduan umum, dan setiap kasus dapat berbeda. Konsultasikan dengan
tenaga medis untuk penanganan yang tepat sesuai kondisi bayi.
0 comments: