PPRU 1 News | Maria
Ulfah Anshor, Komisioner Komnas Perempuan menegaskan bahwa pendidikan seks
harus dapat dipahami dengan baik. Namun, ia menyayangkan pendidikan seks justru
sering disalahpahami dan dianggap tabu. Bahkan pendidikan seks kerap diartikan
sebagai pengajaran kepada remaja tentang berhubungan seks.
Dikutip dari NU
Online bahwa Komisioner Komnas Perempuan menerangkan secara jelas apa yang
dimaksud dengan pendidikan seks tersebut.
"Pendidikan
seksualitas bukan pendidikan berhubungan seks. Sex education bukan mengajarkan
bagaimana berhubungan seks," kata Maria.
Menurutnya, agar
generasi muda dapat memiliki pemahaman yang benar dan sehat tentang
seksualitas, perlu untuk mengatasi tabu-tabu yang sering dikaitkan dengan isu
tersebut.
"Selalu
dibilang tabu. Ini ngomongin aurat, ngomongin hasrat. Tapi kalau tidak
dibicarakan, ya itu dampaknya. Remaja kemudian berbicara dengan teman sebaya
yang sama-sama tidak tahu," ungkapnya.
Ia yakin
pendekatan ini penting untuk mengatasi
kenyataan bahwa remaja saat ini menerima banyak
informasi tentang seks dari sumber-sumber yang sewenang-wenang seperti
Internet.
"Dialognya
nanya mbah Google. Di sini banyak sekali pengetahuan yang bisa di-googling,
tapi ini kan belantara, rimba. Siapa pun bisa berselancar di situ, tergantung dari
bagaimana mengembalikan hasrat seksual itu," ungkapnya.
Maka dari itu, panduan
dalam pendidikan seks yang sesuai dengan usia anak menjadi hal yang disorot oleh
Anggota Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU).
Maria
menyatakan bahwa pendidikan seks haruslah memperhatikan tahap perkembangan anak
dan memberikan panduan yang tepat sesuai dengan usia tumbuh kembang mereka. Ia
juga menekankan bahwa mengendalikan hasrat seksual merupakan bagian dari
pendidikan seks yang penting.
Ia menegaskan
bahwa hasrat seks tidak selalu harus dilepaskan melalui berhubungan seks, dan
anak-anak perlu diajarkan cara mengendalikan serta mengalihkan hasrat tersebut
dengan cara yang sehat.
"Kalau
anak diajarkan bagaimana mengendalikan hasrat seksual, pendidikan kesehatan
reproduksi itu bisa dialihkan. Hasrat seksual itu bisa dialihkan,"
tuturnya.
Untuk mengatasi
tantangan ini, Maria Urfa Anshor mendorong para pemangku kepentingan untuk
mengembangkan pedoman pendidikan seks yang jelas dan sesuai dengan usia.
Pendekatan ini dirancang untuk membantu remaja
memahami hasrat seksual mereka
dan mengelolanya dengan bijak dan sehat.
"Penting
dibuat panduan untuk pendidikan seks ini sesuai dengan usia tumbuh kembang
anak," pungkas Komisioner Komnas Perempuan tersebut.
0 comments: