PPRU 1 News |
Divisi Ubudiyah Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra mengundang Gus Muhammad
Zamzami Mursyid untuk memberikan mauidzoh hasanah yang menjadi ganti
dari kegiatan rutin Praktik Bimbingan Ibadah pada Senin, 6 Agustus 2023 di
musala Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Putra.
Dalam
kesempatan tersebut, Gus Zamzami menyampaikan beberapa hal yang berkaitan
dengan santri. Mulai dari bahwa santri itu harus mempunyai cita-cita yang
tinggi, memperbaik dan memperbagus tulisan, klasifikasi santri yang terbagi
menjadi 3; santri sejati, santri gadungan dan santri yang sebenarnya bukan
santri. Selain itu, beliau juga menyampaikan pentingnya memilih teman dan sabar
dalam menghadapi kehidupan di pondok.
Dalam acara
rutinan yang diadakan pada setiap bulan tersebut, Gus Zamzami juga memberikan
mauidzoh bahwa santri itu harus SIAP yang lantas beliau jabarkan tentang apa
yang dimaksud dari SIAP tersebut.
“Maksudnya S
itu adalah sopan santun. Jadi, santri itu harus ber-akhlaqulkarimah,” ucap
Beliau dalam mengawali singakatan huruf perhuruf dari SIAP.
Sedangkan
maksud dari I itu adalah integritas; shiddiq. Santri itu harus
integritas. Salah satu contoh yang beliau paparkan adalah bahwa ketika santri
membaca ikrar maka cara untuk mewujudkan keintegritasan tersebut adalah dengan
melakukan apa yang tertera pada ikrar santri yang dibaca tersebut. “Jadi
integritas itu adalah melakukan apa yang di ucapkan,” lanjut beliau dalam
memaparkan maksud dari huruf I.
“A-nya
adalah akuntabel. Bahasa Arabnya itu amanah,” sedangkan dalam bagian ini,
beliau memaparkan contoh bahwa untuk mempunyai sifat amanah, dalam ruang
lingkup santri, adalah dengan mengikuti kegiatan yang ada. “Kalau kalian diberi
tanggung jawab, laksanakan!” ucap beliau dalam merumuskan maksud dari singkatan
yang ke-3 tersebut.
Sedangkan kepanjangan
dari yang P adalah profesional yang kemudian beliau kaitkan dengan klasifikasi
3 santri di atas. “Untuk menjadi profesional, kalau mempunyai pendapat,
sampaikan! Asalkan tidak ngawur!”
“Jangan
mengandalkan barakah kalau tidak punya ilmu! Tetapi jangan hanya mempunyai ilmu
tanpa barakah! Kalau pintar, harus juga diimbangi dengan sopan santun.” pungkas
beliau yang kemudian diikuti dengan salam penutup.
0 comments: