Mungkin dari
sebagian besar teman-teman timbul pertanyaan dalam hatinya “mengapa mereka
menulis? Untuk apa?”. Mungkin mereka belum tahu apa manfaat dari menulis.
Memang menulis itu terlihat mudah dan remeh ‘kelihatannya’. Tapi bagi
teman yang mempunyai anggapan seperti tadi. Silahkan mencoba menulis sesuatu,
apa saja seperti cerpen, berita, resensi atau yang lainnya, menulis sesuai
aturan atau tata cara yang berlaku. Maka teman akan merasakan ‘menulis tak seremeh
itu’. Setelah menulis, cobalah untuk membacanya kembali apa yang telah teman
tulis. Mungkin teman akan senyum-senyum sendiri, karena merasa tulisannya
kurang ini, kurang itu, bahasanya terlalu lugu lah, atau ada bucin-bucinnya lah
dan lain sebagainya. Itu membuktikan bahwa menulis itu tak semudah dan
takseremeh apa yang teman fikirkan. Cobalah!
Untuk dapat menulis, langkah pertama harus memiliki topik terlebih
dahulu, harus itu!. “lah wong chat-chat an ajha harus ada topiknya kok” begitulah
kira-kira katamu!. Lalu penulis akan
belajar untuk menuangkan apa yang ada di dalam otaknya. Semakin banyak apa yang ada di dalam otaknya maka
semakin banyak pula apa yang akan ditulis. Setelah itu teman akan merasa
kesulitan dalam memaparkan apa yang ada dalam otaknya, bagaimana tulisannya
supaya tidak terkesan monoton. Untuk itu penulis dituntut untuk mencari cara
supaya tulisannya tidak terkesan monoton.
Tentu banyak sekalicara untuk membuat tulisan agar tidak
membosankan. Diantaranya dengan membaca. Baik membaca novel, koranatau yang
lainnya. Dengan membaca teman akan mengenal dan menghafal banyak kosa kata
baru. Dengan kosa kata baru ini penulis mencoba untuk memakainya dalam menulis.
Dengan membaca maka tulisan teman akan terlihat lebih indah sedikit demisedikit.
Dengan menulis sebenarnya seseorang akan mendapat banyak manfaat.
Diantaranya dia akan mulai suka untuk membaca buku, yang awalnya tidak
terlintas dalam fikirannya untuk membaca. Tentu ‘Dengan membaca seseorang akan
mengetahui isi dunia’,danitu juga sebuah kemanfaatan menulis yang mungkin tidak
mereka duga. Menulis juga melatih kita untuk menerapkan apa yang ada dalam otak.
Sehingga fikiran dan bicaranya akan
teratur, bahkan sikapnya. Menulis juga dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah
tanpa harus bekerja dengan otot. Cukup dengan memutar otak sekeras mungkin,
yakni dengan menulis maha karya yang dapat dan layak untuk dibaca oleh orang
lain. Seperti yang dilakukan oleh K.H Mustofa Bisri yakni menulis sebuah naskah
yang kemudian dijual karena untuk membayar denda kepada aparat karena sebuah
kesalah pahaman. Dengan menulis seseorang juga bisa untuk menjadikan ladang
dalam mencari pahala. Itu telah dilakukan oleh para Ulama dahulu.mereka
mengarang sebuah kitab yang sampai sekarang masih ada dan masih dipelajaridi
mana-mana. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari menulis, baik untuk
hal-hal yang penting seperti contoh-contoh di atas. Atau untuk sesuatu yang
kecil, seperti ketika teman tidak mempunyai seseorang untuk teman curhat. Yang
mana perkara yang satu ini sangat penting bagi makhluk hidup yang bernama
manusia. Maka dengan menulis teman bisa mencurahkan isi hatinya kedalam sebuah
tulisan. Yang akan mendatangkan sedikit rasa lega dalam benaknya.
Dan
perlu di ingat bahwa Alquran masih dapat dibaca oleh manusia jauh setelah masa
Nabi Muhammada SAW, itu juga karena Alquran ditulis oleh para sahabat. Setelah
terjadi peperangan yang menggugurkan banyak dari para sahabat yang hafal
Alquran. Sehingga dikuatirkan Alquran tidakbisa untuk dibaca oleh generasi
setelahnya. Dan buktinya sekarang kita masih bisa menikmati dan mempelajari
kandungan Alquran. Dan kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada
orang-orang yang telah menulis. Sehingga kita dapat membaca dan mempelajari apa
yang telah mereka tulis dan menjawab pertanyaan diatas “untuk apa kau menulis?”.
Contohnya ya.. tulisan yang barusan anda baca ini.
0 comments: