Namanya Aja Istiqomah
Oleh : miftahul huda
Ungkapan kata yang sering kita dengar, jika dipikir secara akal
memang mudah, tapi menjalaninya itu yang angel atau susah. istiqomah memiliki arti konsisten
dalam melakukan kebaikan, teguh dalam suatu pendirian dan tidak akan
tergoyahkan oleh sesuatu apapun dalam mendapatkan ridho Allah SWT. Jadi kita
harus tahu bahwa bagi mereka yang istiqomah, akan mendapatkan pahala yang
sangat besar yaitu berupa surga dan pertolongan dari Allah SWT. Semisal contoh yang sederhana adalah bagaimana cara kita bisa
istiqomah shalat lima waktu tepat pada waktunya, tanpa menunda-nunda waktu kita
untuk sholat. Sampai ada ungkapan ” istiqomah lebih baik dari pada 1000
karomah.” ungkapan ini sangat tepat.
Kita bisa berkaca kepada almaghfurlah Alm. KH. Yahya Syabrowi
(pendiri sekaligus pengasuh pondok
pesantren Raudlatul Ulum 1), beliau disegani karena ke istiqomahan beliau mengajar
untuk santrinya, hal ini jua nampak pada putra pertamanya yakni Alm. KH. Khozin
Yahya (pengasuh kedua pondok pesantren Raudlatul Ulum1), beliau disegani karena
keistiqomahan beliau membaca kitab suci Al-Qur’an, konon beliau sampai hafal
bacaan selanjutnya yang akan beliau baca.
Oh iya, saya pernah membaca buku “Biografi KH. Yahya Syabrowi”
terbitan pondok pesantren Raudlatul Ulum 1. Didalam buku tersebut menjelaskan
istimewanya keistiqomahan KH. Yahya. Salah satunya adalah “istiqomah sholat
berjamaah.”
KH. Yahya dikenal sangat menjaga istiqomah sholat berjamaahnya dalam kondisi apapun, bahkan dalam kondisi
sakit parah sebelum beliau wafat. Dimana kondisi beliau hanya bisa berbaring di
ranjang, saat itu ketika beliau mendengar iqomah di mushollah pesantren,
beliau bersusah payah untuk segera bangkit untuk mengimami sholat, salah satu
putri beliau yang tidak tega melihat kejadian tersebut menganjurkan beliau
untuk sholat di kamar saja dengan duduk. karena memang itikad beliau untuk
istiqomah sholat sangat besar, maka jawaban beliau adalah “ya bentar dulu,
nanti kalo nggak bisa baru.”
Di antara dawuh beliau Alm. KH. Yahya Syabrowi. yang sangat mahsyur
dan masih hangat di bicarakan dan yang paling menjadi tantangan bagi santri
PPRU 1, adalah dawuh beliau mengenai istiqomah sholat berjamaah. yakni,
“santriku semua kalau berjamaah 41 hari berturut-turut tanpa putus, ketika
pulang nanti jika tidak jadi orang alim, ya jadi orang yang berkecukupan/kaya.”
ya itu adalah salah satu motivasi beliau kepada santrinya agar bisa istiqomah,
mengingat istqomah mempunyai keutamaan yang besar.
Hal tersebut juga di uleti oleh pengasuh pondok pesantren Raudlatul Ulum 1 saat ini, yakni KH. Mukhlis Yahya. beliau secara langsung mengajar para santrinya mengaji kitab suci Al-Qur’an setiap hari, lebih tepatnya waktu selesai jamaah sholat ashar kecuali hari jum’at.
Pernah pada suatu kesempatan
sebelum memulai ngaji beliau KH. Mukhlis yahya.
Dawuh“kita ngaji ini tidak hanya untuk mengharap pahala membaca
Al-Qur’an, tapi juga berharap agar kita mendapat barokah KH. Yahya Syabrowi.”
hal inilah yang juga menjadi kunci keistiqomahan beliau mengajar di Ponpes
yang kita cintai ini. Dulu pernah pada suatu kesempatanyakni pengalaman saya
sendiri tepatnya di akhir tahun 2019, saat itu pengajian masih di laksanakan
ba’da Isya’ namun pada tahun 2020 di ganti menjadi ba’da ashar. sebelumnya sore
itu saya mendengar bahwa bupati malang yakni H. Sanusi mau datang ke pondok untuk keperluan rapat
koordinasi, pada waktu ba’da Isya’ di aula. Saat itu banyak alumni datang untuk
ikut serta mengikuti rapat. Para Santri sudah siap untuk segera mengikuti
pelaksanaan pembacaan ayat suci Al-qur’an yang dipimpin langsung oleh KH.
Mukhlis yahya. disaat beliau ingin memulai ngaji ada salah satu alumni datang
mendatangi beliau, entah apa saja yang dibicarakan kepada beliau, namun singkat
yang saya dengar adalah alumni tersebut meminta KH. Mukhlis yahya. Agar menunda pengajian Al-Quran dengan alasan
bapak bupati akan segara datang, namun jawaban beliau tak lain adalah “bentar
tak ngajar anak-anak dulu.”Lalu beliau memulainya, mungkin alumni tersebut
malu, sontak saja alumni tersebut ngeloyor pergi. Pembacaan ayat suci
Al-Qur’an berlangsung, saat proses ngaji berlangsung selama 15 menit datang
lagi seorang alumni lain dengan wajah tak sabaran menghampiri beliau, pesan
yang disampaikan oleh alumni tersebut tidak jauh dari pesan yang disampaikan
oleh alumni sebelumnya, yakni meminta beliau segera menyudahi pembacaan ayat
suci Al-Qurankarna pak bupati sudah datang, namun jawaban beliau adalah “ya
sekalian tak rampungkan 3 makhraj.” itu yang saya dengar karena memang jarak
saya dengan beliau berdekatan mungkin sekitar satu sampai satu setengah
meteran.
Dari cerita tersebut kita bisa belajar betapa besar fadilah istiqomah,
se-urgent apapun kondisinya siapapun yang mau datang mau orang penting apa enggak beliau lebih memilih mendahulukan
kegiatan keistiqomahan beliau mengajar. Tidak hanya berharap mendapat pahala
membaca Al-Qur”an. tapi juga mengharap supaya seluruh santrinya mendapat
barokah KH. Yahya Syabrowi. Maka kita sebagai santri beliau khususnya saya,
harusnya malu jika tidak bisa mencontoh ilmu istiqomah beliau. semoga dengan
adanya opini ini bisa dijadikan landasan supaya kita bisa istiqomah dalam
berbuat kebaikan, khususnya untuk santri pondok pesantren Raudlatul Ulum 1.
0 comments: