Seminar langka di Smk Al-Khozini.
Oleh: Muhlis Akmal
Hanafi
Dalam rangka memperingati hari lahir NU ke 96 Minggu (31 Januari
2021) Ganjaran Gondanglegi Malang, Smk Al-Khozini secara terbuka menggelar
seminar jurnalistik yang digelar di gedung Graha Madani.
Diawali dengan acara pementasan seni dari siswa-siswi smk
Al-khozini, dan berbagai macam pementasan individu yang lainnya, akhirnya acara
bisa dimulai setelah pembukaan resmi digelar oleh Gus Mannan Qoffal. Dalam
kesempatan pembukaannya beliau berkesampatan memberikan satu motivasi menulis
kepada para peserta dan tamu undangan, dengan tujuan meningkatkan literasi
membaca dan dorongan menulis bagi para peserta didiknya.
Acara yang dihadiri oleh narasumber ceo Tugu Malang, sekaligus alumni
Raudlatul ulum 1 itu pun, Ilham Thoriq, mendapatkan apresiasi yang sangat lumayan
dari beberapa kalangan, mulai dari santri yang mewaikili pondok pesantren baik
putra ataupun putri, siswa smk Al-Khozini putra maupun putri, tak terkecuali
media liputan Akhbar.
Selain meningkatan kualitas literatur yang baik, ilham thoriq juga
berkesampatan memulai acara tersebut dengan cerita yang didasari pengalaman. Dalam
kesempatan bicaranya, beliau menyampaikan poin-poin penting yang harus ditanamkan
dalam diri wartawan, Salah satunya perihal wartawan yang melakukan kesalahan
baik dari segi penulisan atau liputan.
Sebagai wartawan senior, ilham thoriq juga memberikan amanah yang
berat bagi para penulis, khususnya teman-teman yang ikut dalam acara seminar tersebut.
Amanah tersebut jelas memberikan pukulan yang mutlak yang tidak boleh dilanggar
oleh wartawan sendiri,
Beliau menyampaikan bahwa untuk menjadi wartawan ada beberapa poin
penting yang harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar, sebagai wartawan melakuakan
khilaf dalam bentuk apapun itu bisa dimaafkan, tapi sebagai wartawan tidak
boleh memberikan berita bohong yang secara administratif tidak boleh dilakukan.
Begitulah ungkapan beliau dalam salah satu sambutannya.
Selain ilham thoriq, Smk Al-Khozini juga tak segan mengundang
narasumber yang berasal dari lumajang, narasumber itu bernama imron haqiqi.
Secara pendidikan, imron haqiqi merupakan lulusan generasi kedua dari
sekolah smk al-khozini, beliau juga pernah mengenyam pendidkan disana dan
bermukim di pondok pesantren raudlatul ulum 1 ganjaran. Lalu kemudaian ia
melanjutkan ke jogja guna melanjuti pendidikannya.
Dalam salah satu sambutanya beliau memberikan wajangan khusus bagi para
peserta dan tamu undangan, bahwa semua orang berhak untuk menjadi wartawan, tak
terkecuali orang yang lulusan pesantren.
Acara seminar dengan tema Menulis
Untuk Masa Depan itu pun berjalan sebagaimana mestinya. Narasumber yang
hadir pun masih memberikan kesempatan bertanya kepada para peserta yang hadir,
beberapa diantaranya bertanya tentang permasalahan penulisan dan hal-hal yang
berkaitan dengan teknik menjadi wartawan.
Acara yang dihadiri oleh beberapa santri yang mewakili, dan siswa
siswi smk al-khozini itu pun, akhirnya ditutup dengan pembacaan do’a, ditambah
dengan penutupan foto bareng dengan narasumber yang hadir.
Dengan begitu para tamu undangan yang hadir juga mengharapkan dukungan
penuh dengan harapan yang besar, serta bisa melanjuti generasi mereka untuk
lebih giat lagi dalam hal penulisan. Amin.
0 comments: