RUROUNI KENSHIN I
Oleh: Gus Muhammad Hilal
Ada tiga peristiwa besar dalam sejarah Jepang. Ketiganya membentuk Jepang
menjadi sebagaimana adanya sekarang.
Pertama, ketika trio shogun berkuasa secara
bergantian: Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu. Peristiwa
sejarah ini menandai persatuan Jepang untuk pertama kali dalam sejarahnya
setelah terpecah-pecah dalam petak-petak kekuasaan para daimiyo. Di samping
itu, peristiwa ini menjadi momentum naiknya kaum samurai ke puncak kelas sosial
tepat di bawah kaisar.
Kedua, ketika Kaisar Meiji mencanangkan
restorasi kekuasaan ke tangannya. Sang Kaisar menghapus para samurai dari
daftar kelas sosial. Barangkali jiwa dan semangat kesamuraian masih
dipertahankan, namun sejak saat itu menjinjing pedang di jalanan adalah
tindakan ilegal. Fase sejarah ini adalah fase keterbukaan dan Jepang mulai
menyerap pengetahuan dan teknologi modern.
Lalu, ketiga, ketika Jepang menjadi sebuah
negara fasis yang berakhir pada ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Ini semua cuma pengantar saja. Film ini
berlatar hanya di fase historis yang kedua saja.
***
Menghapus fungsi samurai dari peta
sosiologis Jepang klasik bukanlah perkara mudah. Bagi mereka, status samurai
adalah juga urusan gengsi. Punya pedang pula! Tidak sedikit dari para samurai
yang menentang titah Sang Kaisar ini, dan tak jarang mereka mengungkapkan
protesnya dengan bahasa pedang.
Menghadapi para pembangkang perintah ini,
Sang Kaisar membentuk sebuah organisasi rahasia yang tugasnya memata-matai dan
sekaligus mengeksekusi mereka di tempat. Anggota organisasi ini ya dari
kalangan samurai juga, tapi yang setuju dengan titah Sang Kaisar.
Alkisah, terdapat salah seorang anggota
dari organisasi ini yang amat ganasnya memburu para samurai pembangkang. Saking
ganasnya sehingga dia menjadi seorang legenda yang namanya tak lekang zaman.
Hitokiri Battosai, namanya. Atas nama kaisar dan Era Baru yang dijanjikan dia
menebas, menyabet sana-sini, membantai tanpa ampun semua pemberontak itu.
Inikah harga yang harus dia bayar demi menyambut zaman baru negerinya? Membunuh
sesama samurai, sesama anak bangsanya?
Bertahun-tahun dia dan para pendukung
kebijakan restorasi mendesak para pembangkang. Hingga, pertarungan melawan para
pembangkang berakhir sudah. Kemenangan berhasil direbut golongan pro restorasi.
Tak perlu lagi ada perang saudara.
Sejak saat itu, Battosai bertobat. Dia
berjanji tidak akan membunuh lagi.
***
10 tahun sudah berlalu. Langkah pertama
menuju Zaman Baru.
Battosai sekarang menjadi seorang
pengembara. Namanya pun kini berganti Himura Kenshin. Tapi sampai kapan pun tak
akan lepas pedang dari pinggangnya. Hanya saja, kali ini pedangnya lain dari
biasanya: berbilah terbalik. Kalau nanti terpaksa dia bertarung dengan pedang
ini, lawannya tidak akan mati kena bacok, paling-paling cuma pingsan kena
pentung.
***
Zaman sudah berubah. Kesempatan berdagang
kali ini adalah kesempatan semua orang. Kelas menengah penggerak roda ekonomi
itu meningkat. Dengan kata lain, golongan sejahtera tambah banyak. Tapi tak
semua kesejahteraan itu diperoleh dengan cara halal: opium.
***
Ah, mana mungkin saya melupakan Kamiya
Kaoru (Emi Takei), perempuan menawan itu. Ayahnya adalah seorang samurai yang
menjadi korban kebijakan restorasi, tewas di tangan para pemburu. Sebuah dojo
(balai pelatihan bela diri) warisan ayahnya harus Kaoru urus, dengan hanya
seorang murid, seorang bocah bengal, Myojin Yahiko (Taketo Tanaka).
Selama sepuluh tahun ini Kouru mencari
Battosai yang legendaris untuk membalaskan dendam kematian ayahnya. Namun,
perjumpaan lebih lanjut malah membikin mereka bersahabat, bahkan keduanya
kemudian saling berbagi rasa. Kaoru dan Battosai Si Pembantai saling jatuh
cinta.
***
Di masa-masa ini, para samurai mengalami
keadaan yang sangat buruk. Mereka baru saja tersungkur dari tahta status
sosialnya. Akses ekonomi dan politiknya dipangkas tanpa sisa. Selanjutnya,
mudah ditebak, mereka cuma jadi para begundal yang rela dibayar murah.
Kanryu Takeda (Teruyuki Kagawa), seseorang
yang menjadi amat kaya berkat bisnis opium, merekrut para samurai itu untuk
mengabdi padanya. Beberapa di antaranya berkemampuan sangat hebat.
Kenshin dan seorang kawannya, Sagara
Kenosuke (Munetaka Aoki), menyerbu rumah sekaligus markas Takeda dan berhasil
melumpuhkan semua gembong kejahatan itu. Salah seorang samurai rekrutan Takeda,
Jin-e Udo (Koji Kikkawa), menculik Kaoru untuk memancing Kenshin berduel
dengannya hidup-mati.
***
“Seorang pembunuh tetaplah seorang
pembunuh.”
“Setelah kau jadi seorang pembunuh, tidak
ada jalan untuk kembali.”
Jin-e Udo menantang Kenshin berduel tak ada
motif lain selain mengembalikan amarah Battosai yang terkenal. Dengan kata
lain, dia hanya ingin Kenshin kembali ke jalannya yang semula dan melanggar
janji yang sudah sepuluh tahun ini dia pegang erat-erat. Berhasilkah Kenshin mempertahankan
janjinya untuk tidak membunuh lagi?[]
===================================
Judul :
Rurouni Kenshin I
Rilis :
25 Agustus 2012
Pengarah :
Keishi Otomo
0 comments: