Apa Saja yang Dilakukan Santri Ketika Idul Adha di Pesantren? Oleh: Syifa'ur Romli |
Pesantren Radulatul Ulum 1 memang tak membolehkan santrinya untuk pulang ke rumah. Itu artinya, peraturan tertulis mengharuskan mereka berIdul Adha di pesantren bersama para santri senasib seperjuangan yang lainnya.
Lantas, apa yang biasanya mereka lakukan ketika Idul Adha jika tak bersama keluarga? Tentunya di pesantren. Berikut beberapa list favorit hal yang mereka lakukan di pesantren bersama santri lainnya:
1. Menangis
Terlihat salah seorang santri mungil tengah meratap |
- Cara menangis mereka pun bermacam-macam. Berikut listnya:
- Menyendiri di tempat sepi sambil berteman sunyi
- Berselimut dengan pura-pura tidur, padahal brebes mili
- Nangis ber-Jama'ah bersama teman yang lain
- Menangis sembari menatap awan gelap
- Menangis di kamar mandi sambil berbasah pipi agar tak ketahuan
Namun, mereka menangis demi merajut asa untuk masa depan gemilangnya. Jadi, kebiasaan seperti ini telah wajar dilakukan di pesantren lain.
2. Lomba Takbir
Para Santri ketika mengikuti Lomba Takbir Idul Adha |
Di antara santri yang mengikuti lomba, diharuskan untuk memilik beberapa personil yang terdiri dari: Vokalis, Penari dan Pemukul alat musik seadanya (Misal: Gayung, Timba, Botol Sprit dan lainnya).
3. Menelfon Orang Tua
Berlebaran di pesantren tidaklah menghalangi mereka untuk tidak bermaafan dan berbagi kesedihan dengan orang tua. Kini zaman sudah modern. Pesantren menyediakan alat elektronik berupa HP untuk membantu santri tetap bisa menghubungi keluarga ketika di pesantren. Tak jarang pula ada yang menelfon sambil menangis tersedu-sedu.
4. Bertemu Keluarga
Bertemu Keluarga: Salah seorang santri dijenguk keluarganya. |
5. Bercanda
Bercanda: Salah satu hal untuk menutupi kesedihan... |
Salah satu gal yang tepat bagi santri yang tak suka menangis adalah bergurau dan bercanda bersama teman santri yang lain. Hal itu tak lain untuk mengisi kesedihan hatinya. Maka, mereka menghabiskan 24 jam untuk libur belajar dan terfokus hanya untuk menghibur diri pada momen Idul Adha.
6. Makan-Makan
Selain diburkan 24 jam, gerbang juga terbuka untuk waktu selama itu. Artinya, mereka bebas untuk keluar masuk area pesantren untuk keperluan membeli makanan yang beranek macam jenisnya di luar pesantren. Bahkan berarti tanpa pengawasan. Jika lengah sedikit, Hukuman tetap aktif pada santri yang melanggar undang-undang.
Sekalipun tak bersama Sate Kambing, Gulai atau jenis olahan kambing lainnya, santri punya cara tersendiri untuk membalas dendamnya tak bertemu daging kurban. Berikut list makanan yang biasa mereka pilih demi mengisi hari tak bersama keluarga di rumah:
- Bakso (Pedaas)
- Nasi Ayam/Hati
- Mie Ayam/Pangsit
- Nasi Goreng
- Gorengan
- Minuman Dingin dan,
- Snack Terjangkau
Mereka tak canggung untuk meminta kiriman lebih demi melunasi haus dahaga mereka untuk ingin pulang berjumpa keluarga. Dan pastinya, setiap orang tua pasti mengerti dengan perasaan putra-putrinya masing-masing bukan?
Berikut tadi adalah hal-hal yang biasa dilakukan oleh santri ketika Idul Adha di Pesantren dan tak bersama keluarga. Apapun halangannya, jalan terbaik adalah tetap berada di pesantren dan manut terhadap undang-undang. Apa lagi alasan yang paling puncak selain harapan diakui sebagai "Santri KH. Yahya Syabrowi"? [Red]
0 comments: